Sunday, 12 September 2021, September 12, 2021 WIB
Last Updated 2021-09-12T07:54:30Z
Daerah

Edi Darmawansyah Prihatin Akan Nasib Pertuni Kota Bogor di Masa Pandemi

Kota Bogor, Kabarberitanews.co.id
Dimasa Pandemi tentunya sangat berpengaruh pada semua sektor usaha, tanpa terkecuali untuk Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Bogor, yang mayoritas pekerjaan sehari - harinya sebagai tukang pijat. 

Edi Darmawansyah selaku Anggota DPRD Kota Bogor, sekaligus Ketua DPC PBB Kota Bogor mengaku sangat prihatin akan nasib Pertuni Kota Bogor, dimana saat masa Pandemi ini mereka tidak bisa melakukan pekerjaannya sebagai tukang pijat, terutama saat PPKM Darurat dimana semua aktivitas lebih diminimalisir atau dibatasi. 

Edi merasa terketuk pintu hatinya setelah Ketua Pertuni datang ke rumahnya, serta mengatakan hal yang terjadi pada keluarga besar Pertuni Kota Bogor dimasa Pandemi, dimana mereka tidak bisa bekerja, bahkan bantuan pun mereka tidak menerimanya, sehingga akhirnya saya langsung berkomunikasi dengan Wakil Walikota Bogor,  mengajukan bantuan untuk Pertuni Kota Bogor, adapaun jumlahnya sesuai data dari ketua Pertuni. 
Pada bagian lain, Iwan selaku ketua Pertuni Kota Bogor mengatakan bahwa anggotanya selama masa Pandemi banyak yang kehilangan mata pencaharian bahkan tidak mendapat bantuan pula dari Pemerintah Daerah, kemudian dirinya menemui anggota DRPD Kota Bogor, sekaligus Ketua DPC PBB Kota Bogor, Edi Darmawansyah untuk mencurahkan nasib Pertuni, alhamdulillah kedatangan kami disambut baik, bahkan beliau membantu kami menjembatani kepada Wakil Walikota Bogor dalam hal bantuan dimasa Pandemi. 

Alhamdulillah berkat kegigihan Pak Edi, kami keluarga besar Pertuni Kota Bogor akhirnya mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Bogor, berupa paket sembako dan itu kami terima sebanyak 3X dimasa PPKM Darurat. 
Tegas Iwan

Iwan mengucapkan terima kasih kepada Ketua PBB Kota Bogor, Bapak Edi Darmawansyah yang telah memperjuangkan nasib Pertuni Kota Bogor sehingga kami bisa mendapat bantuan dari Pemkot Bogor, karena masa Pandemi ini kami rasa sangat berat, mengingat anggota Pertuni yang tidak bisa memijat dikarenakan batasan aktivitas terutama saat masa PPKM Darurat. Pungkasnya (Lisna) 

Tag Terpopuler

Terkini