Kota Bogor, Kabarberitanews.co.id -
Situasi dan kondisi pandemi covid 19 yang nampaknya belum bisa diprediksi kapan berakhirnya, kemudian berdampak untuk semua sektor kehidupan, meliputi perekonomian dan perdagangan, diantaranya adalah pedagang kaki lima (PKL). Demikian disampaikan Edi Darmawansyah Ketua DPC PBB sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor.
Edi Darmawansyah menambahkan bahwa sesungguhnya Pandemi Covid 19 adalah peperangan yang perlu disikapi dengan strategis untuk bertahan hidup, dalam semua sektor kehidupan banyak mengalami kesulitan, contohnya PKL.
Dampak Pandemi yang sudah berlangsung kurang lebih 2 tahun ini, telah merubah status sosial masyarakat Indonesia pada umumnya, kondisi pandemi menimbulkan status sosial baru yaitu masyarakat miskin menjadi masyarakat miskin Extrim, masyarakat dibawah garis kemiskinan menjadi masyarakat miskin, masyarakat menengah kebawah jatuh menjadi miskin, oleh karena itu dalam kontek Pemilihan Ekonomi pemerintah mengandalkan sektor usaha mikro diantaranya PKL yg mampu menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga sangatlah tidak tepat kalau PKL direlokasi dengan alasan penertiban.
Kebijakan itu di tentukan oleh Walikota Bogor dalam mengantisipasi pandemi covid 19, sehingga tidak cukup hanya membuat peraturan dalam menata PKL saja, namun memberi perhatian yang lebih menghidupkan PKL dengan mempertimbangkan masalah sosial ekonomi agar PKL dapat tumbuh dan berkembang.
Pemerintah Kota Bogor dalam membina PKL harus membedakan pembisnis dengan pedagang kecil.
" Binalah PKL secara proposional dan profesional lebih dulu supaya bisa tumbuh dan berkembang".
Edi berharap kepada Pemerintah Daerah melalui Perumda PPJ Kota Bogor, agar bisa mengedepankan azas kemanusiaan diatas Kebijakan terhadap PKL Blok B2 Pasar Kebon Kembang, karena mereka harus bisa bertahan hidup ditengah pandemi ini, biarkan mereka berjualan terlebih dimasa Pandemi, bukan malah hanya memberikan waktu berjualan selama satu minggu. Pungkasnya
