Tuesday 5 January 2021, January 05, 2021 WIB
Last Updated 2021-01-06T05:56:50Z
Daerah

Ini Jawaban pihak RSUD Kota Bogor Terkait Viralnya Pemberitaan Tertukarnya Jenazah Covid 19



KABAB BERITA NEWS.CO.ID,  BOGOR KOTA Di berbagai media sempat viral terkait pemberitaan mengenai tertukarnya jenazah pasien Covid 19/di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, nampaknya ditanggapi oleh Kabag Humas RSUD Kota Bogor, Taufik Rahmat. 


Dalam keterangannnya, Taufik menjelaskan bahwa sebetulnya tidak ada jenazah yang tertukar dengan jenis kelamin yang berbeda saat  akan dilakukan pemulasaraan, “Semoga Allah memberi kami kekuatan iklas dan sabar. Kami dalam keadaan sedih, kami memilih dalam diam dan do’a, Allah tidak tidur, kasihan almarhum yang ingin kedamaian disisi Nya. Peperangan melawan covid masih panjang, energi kami untuk melayani pasien covid dalam iklas dan niat karena Allah,” Kata Taufik. 


Dalam penjelasannya, Taufik mengklarifikasi serta menerangkan awal kejadian peristiwa tersebut, bahwa pihak keluarga pasien terus mendesak agar pihak RSUD Kota Bogor mengizinkan jenazah sang ibu untuk dilihat terakhir kalinya dengan alasan, untuk memastikan jenazah yang ada di dalam peti adalah ibunya atau bukan, tetapi kami tetap mengedepankan prokol kesehatan (prokes). 


“ Saya sempat memberikan penjelasan, kurang lebih 1 (satu) jam kepada pihak keluarga, kemudian mengizinkan untuk melihat jenazah ibunya, alangkah kagetnya keluarga, ternyata jenazah yang berada di dalam peti bukan ibunya, ternyata jenazah orangtuanya yang bernama ibu (wwt) masih diruang batutulis. Jelas Taufik. 


Taufik juga menegaskan, bahwa jenazah tersebut tidak tertukar dengan jenis kelamin yang berbeda, jenis kelaminnya sama cuma memang itu bukan Ibu (WWT), akan tetapi itu adalah Ibu (IC) yang sama-sama pasien Covid-19.


Ditambahkan Taufik pada saat itu, petugas pemulasaraan yang datang ke ruang perawatan, mengambil jenazah dan membawanya ke ruangan forensik.  “Hari itu saya tidak tahu apa yang terjadi sehingga petugas pemulasaraan langsung membawa jenazah ke ruangan forensik. Ini yang kemudian menimbulkan dugaan dari pihak keluarga ada jenazah yang tertukar dengan jenazah laki-laki. Padahal itu jenazah perempuan, yakni Ibu (IC),” jelasnya.


Dalam hal ini, pihak RSUD mengatakan ini dari pihak RSUD mengatakan dibagian pemulasaran kurang koordinasi atau human error. “Akhirnya kami coba perbaiki, kami ikuti tuntutan dari pihak keluarga. Saya dampingi pihak keluarga sampai ke ruangan isolasi batu tulis bagian belakang rumah sakit, dengan petugas bagian pemulasaraan dua orang. Kemudian dua petugas pemakaman ini mencari jenazah atas nama Ibu (WWT),” terang Taufik.


Taufik menambahkan, pihaknya juga sudah menyampaikan permintaan maaf atas insiden tertukarnya salah satu jenazah pasien Covid-19 dengan jenazah lain yang dialami oleh keluarga, warga Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor tersebut.


“Pihak rumah sakit sudah meminta maaf kepada pihak keluarga secara langsung. Bahkan, saya juga mendampingi proses pemakaman dan mendatangi rumah duka serta saya sudah menjelaskan ke pihak keluarga tentang ketidaknyamanan pelayanannya dan meminta maaf atas nama RSUD apabila ada hal-hal yang tidak berkenan,” pungkas Taufik. 


Pada bagian lain, Desta yang juga merupakan Staff Humas RSUD Kota Bogor menegaskan bahwa kejadian itu merupakan miss komunikasi, mengingat tidak mungkin pihak Rumah Sakit akan dengan sengaja menukar jenazah pasien. 


Desta berharap kejadian ini jangan dibesar - besarkan, karena harus lihat juga pihak tenaga medis yang bekerja pada bagian pemulasaraan sudah bekerja dengan memperjuangkan jiwa raganya. 


Perawat pasien Covid 19 itu selalu ada di garda terdepan dengan taruhan nyawa, jadi saya berharap kepada keluarga Korban agar memberikan toleransi, karena ini hanya miss Komunikasi saja. Tegas Desta. 


Penyebab Kesalahan salah bawa jenasah karena dari awal petugas pemulasaran jenasah sedang dalam tekanan karena  keluarga pasien  sudah melakukan intimidasi  dan arogansi. 


Desta menjelaskan bahwa kejadiannya saat itu, 

1. Keluarga pasien memaksa petugas agar  jenasah dimandikan layaknya jenasah  pasien non covid , padahal itu melanggar prokes covid 

2.keluarga pasien memaksa petugas agar segera membawa jenasah untuk dipulangkan, 

3.keluarga pasien memaksa untuk melihat jenasah dari dekat padahal itu melanggar prokes covid. Pungkas Desta


Ellis

Tag Terpopuler

Terkini